Penipuan dengan Modus Menang Satu Juta Rupiah dari GO-JEK
Saya sedang mengantar pak suami ke dokter gigi siang ini ketika tiba-tiba saja handphonenya berdering beberapa kali. Saya yang memang tak pernah sengaja mencoba menguping pembicaraan suami saya di telepon, kali ini kepo juga ketika terdengar samar-samar ia berkata: "Ok saya cek kodenya dulu". Setelah telepon ditutup, ia menyerahkan handphonenya pada saya sambil berkata: "Tadi telepon dari Go-Jek, katanya akun Abi dapet hadiah satu juta rupiah, coba Umi aja yang urus".
Dalam hati saya mulai curiga, lah kapan suami saya pakai jasa Go-Jek, saya tahu persis kemana-mana dia selalu bawa motor atau nyetir mobil sendiri. Bagaimana mungkin, tak pernah jadi pengguna tiba-tiba dapat hadiah. Tapi di inbox smsnya, saya memang melihat ada sms yang masuk dari Go-Jek.
Beberapa saat kemudian, handphonenya bunyi lagi, ada telepon masuk dari 081294431910, saya angkatlah teleponnya. Si penelepon mengaku perwakilan dari manajemen Go-Jek dan mengucapkan selamat karena akun suami saya mendapat hadiah sebesar satu juta rupiah. Tapi sebelumnya dia meminta saya memberitahukan kode verifikasi yang dikirim Go-Jek lewat sms. Tanpa kecurigaan apapun saya memberitahukan kode verifikasi di atas. Tapi pembicaraan selanjutnya justru malah menumbuhkan kecurigaan saya, si penelepon mengatakan bahwa hadiah satu juta rupiah dari Go-Jek ini bisa diambil cash, lewat transfer bank atau diisikan ke saldo Go-Pay. Saya pilih diambil cash saja, tapi anehnya si penelepon ini malah mengarahkan pilihan saya pada opsi transfer lewat rekening bank. Selanjutnya ia minta no rekening saya dan bertanya berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk menuju ATM terdekat.
Asal saja, saya jawab lima menit. Si penelepon kemudian berkata kalau cuma lima menit teleponnya tidak usah diputus dan jika sudah tiba di ATM, langsung bilang saja. Saya sempat bertanya, kenapa harus seperti itu, karena jika ada uang masuk, harusnya langsung ada pemberitahuan lewat sms-banking, si penelepon memberikan jawaban yang berbelit-belit mengenai pihak Go-Jek memerlukan informasi mengenai saldo awal di rekening ada berapa untuk memastikan uang yang dia transfer benar-benar masuk atau tidak. Otak saya langsung menyimpulkan bahwa ini fix penipuan. Saya langsung tutup teleponnya karena berpikir ini hanya buang-buang waktu.
Dan benar-benar di luar dugaan, setelah saya putuskan untuk mengabaikan si penelepon ini, ia malah berulang kali menghubungi hp suami saya lagi. Tak tanggung-tanggung, saya lihat di daftar panggilnya sampai 12x ia menelepon ulang.
Logikanya sederhana saja sih kenapa akhirnya saya simpulkan bahwa ini adalah percobaan penipuan, pertama, jika memang benar-benar dari Go-Jek, nomor yang dipakai untuk menghubungi pastilah dari nomor telepon kantor resmi, bukan dari nomor handphone yang bisa diganti kapan saja. Kedua, pihak Go-Jek kalaupun memang benar memberikan hadiah, apapun itu bentuknya, pastilah tujuannya untuk publikasi, tidak mungkin hanya melalui transfer lewat ATM, prosedur yang benar pastilah si pemenang dipanggil ke kantornya untuk minimal difoto proses serah terima hadiahnya. Ketiga, kalau si penelepon ini memang niat mau transfer, bukan urusan dia saldo awal di rekening saya ada berapa.
Setelah saya coba-coba googling, ternyata ada beberapa berita yang memuat kasus pembobolan saldo Go-Pay. Diantaranya bisa dibaca di sini, atau di sini. Setelah membaca berita ini saya baru ngeh, bahwa si penelepon tadi siang mencoba untuk menipu suami saya dua kali. Pertama dengan aktivasi akun Go-Jek menggunakan nomor handphone suami saya dengan tujuan membobol saldo Go-Paynya, kedua mengarahkan kami ke ATM dengan tujuan membuat kami mentransfer sejumlah uang alih-alih menerima uang sebagaimana yang dikatakan di awal.
Sayang sekali, karena pembicaraan dengan nomor telepon di atas tidak saya rekam, saya jadi tak dapat melampirkan bukti percobaan penipuan ini. Tapi bagaimanapun semoga informasi ini bermanfaat untuk semua, hati-hati ya jika ada telepon aneh yang meminta kode verifikasi akun bersaldo kita. Dan juga, jangan mudah tergiur dengan iming-iming menang undian yang tak jelas.
Dalam hati saya mulai curiga, lah kapan suami saya pakai jasa Go-Jek, saya tahu persis kemana-mana dia selalu bawa motor atau nyetir mobil sendiri. Bagaimana mungkin, tak pernah jadi pengguna tiba-tiba dapat hadiah. Tapi di inbox smsnya, saya memang melihat ada sms yang masuk dari Go-Jek.
Beberapa saat kemudian, handphonenya bunyi lagi, ada telepon masuk dari 081294431910, saya angkatlah teleponnya. Si penelepon mengaku perwakilan dari manajemen Go-Jek dan mengucapkan selamat karena akun suami saya mendapat hadiah sebesar satu juta rupiah. Tapi sebelumnya dia meminta saya memberitahukan kode verifikasi yang dikirim Go-Jek lewat sms. Tanpa kecurigaan apapun saya memberitahukan kode verifikasi di atas. Tapi pembicaraan selanjutnya justru malah menumbuhkan kecurigaan saya, si penelepon mengatakan bahwa hadiah satu juta rupiah dari Go-Jek ini bisa diambil cash, lewat transfer bank atau diisikan ke saldo Go-Pay. Saya pilih diambil cash saja, tapi anehnya si penelepon ini malah mengarahkan pilihan saya pada opsi transfer lewat rekening bank. Selanjutnya ia minta no rekening saya dan bertanya berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk menuju ATM terdekat.
Asal saja, saya jawab lima menit. Si penelepon kemudian berkata kalau cuma lima menit teleponnya tidak usah diputus dan jika sudah tiba di ATM, langsung bilang saja. Saya sempat bertanya, kenapa harus seperti itu, karena jika ada uang masuk, harusnya langsung ada pemberitahuan lewat sms-banking, si penelepon memberikan jawaban yang berbelit-belit mengenai pihak Go-Jek memerlukan informasi mengenai saldo awal di rekening ada berapa untuk memastikan uang yang dia transfer benar-benar masuk atau tidak. Otak saya langsung menyimpulkan bahwa ini fix penipuan. Saya langsung tutup teleponnya karena berpikir ini hanya buang-buang waktu.
Dan benar-benar di luar dugaan, setelah saya putuskan untuk mengabaikan si penelepon ini, ia malah berulang kali menghubungi hp suami saya lagi. Tak tanggung-tanggung, saya lihat di daftar panggilnya sampai 12x ia menelepon ulang.
Logikanya sederhana saja sih kenapa akhirnya saya simpulkan bahwa ini adalah percobaan penipuan, pertama, jika memang benar-benar dari Go-Jek, nomor yang dipakai untuk menghubungi pastilah dari nomor telepon kantor resmi, bukan dari nomor handphone yang bisa diganti kapan saja. Kedua, pihak Go-Jek kalaupun memang benar memberikan hadiah, apapun itu bentuknya, pastilah tujuannya untuk publikasi, tidak mungkin hanya melalui transfer lewat ATM, prosedur yang benar pastilah si pemenang dipanggil ke kantornya untuk minimal difoto proses serah terima hadiahnya. Ketiga, kalau si penelepon ini memang niat mau transfer, bukan urusan dia saldo awal di rekening saya ada berapa.
Setelah saya coba-coba googling, ternyata ada beberapa berita yang memuat kasus pembobolan saldo Go-Pay. Diantaranya bisa dibaca di sini, atau di sini. Setelah membaca berita ini saya baru ngeh, bahwa si penelepon tadi siang mencoba untuk menipu suami saya dua kali. Pertama dengan aktivasi akun Go-Jek menggunakan nomor handphone suami saya dengan tujuan membobol saldo Go-Paynya, kedua mengarahkan kami ke ATM dengan tujuan membuat kami mentransfer sejumlah uang alih-alih menerima uang sebagaimana yang dikatakan di awal.
Sayang sekali, karena pembicaraan dengan nomor telepon di atas tidak saya rekam, saya jadi tak dapat melampirkan bukti percobaan penipuan ini. Tapi bagaimanapun semoga informasi ini bermanfaat untuk semua, hati-hati ya jika ada telepon aneh yang meminta kode verifikasi akun bersaldo kita. Dan juga, jangan mudah tergiur dengan iming-iming menang undian yang tak jelas.
Komentar
Posting Komentar