Memoirs of A Geisha




Buku MEMOIRS OF A GEISHA-nya Arthur Golden, sudah membuat saya terpesona sejak halaman pertama. Karena tak terlalu suka nonton, saya baru ngeh kemudian bahwa buku ini sempat difilmkan dengan judul yang sama, dimana di film tersebut Zang Zi Yi berperan sebagai Sayuri, tokoh utamanya.




Buku ini bercerita tentang perjuangan seorang gadis kecil bernama Chiyo, anak seorang nelayan miskin dari daerah kumuh Yoroido, yang "dijual" oleh Tuan Tanaka (yang semula dianggap sahabat oleh Chiyo), ke okiya Nitta di Kyoto.

Okiya adalah sebutan untuk rumah-rumah geisha, dimana di rumah tersebut ada geisha yang bertugas sebagai pencari nafkah bagi okiya-nya, dan seorang pemilik yang disebut "Ibu", yang lebih berperan sebagai manajer keuangan.

Tugas "Ibu" ini termasuk mencari bibit-bibit baru yang akan dijadikan geisha selanjutnya. Bibit baru ini biasanya didatangkan dari daerah-daerah miskin, gadis-gadis sebatang kara yang dinilai memiliki bakat atau kelebihan tertentu. Gadis-gadis kecil tersebut biasanya dibeli dengan sejumlah uang, dan yang lucu harga yang dibayarkan oleh "Ibu" untuk membeli si gadis akan menjadi utang yang harus dibayar oleh gadis tersebut setelah menjadi geisha. Utang tersebut akan terus bertambah jumlahnya seiring dengan membengkaknya biaya yang dihabiskan si gadis untuk biaya sekolah, makan, pakaian dan obat-obatan jika sakit.

Jika si gadis tersebut gagal dalam proses menjadi geisha, maka ia harus menjadi pelayan seumur hidup di okiya tersebut. Dan jika ia berhasil, ia harus berusaha keras agar semua utangnya pada okiya lunas sehingga ia bisa bebas untuk pergi dari okiya, tak jarang ini membuat seorang geisha tak bisa keluar dari okiya yang membesarkannya sampai ia tua dan mati, meskipun ada beberapa geisha terkenal yang pada usia tertentu sudah sanggup membayar lunas utangnya dengan penghasilannya yang tinggi sehingga "Ibu" mengadopsinya menjadi anak yang berarti okiya tersebut menjadi miliknya juga.

Dalam kasus Chiyo, ia dijual berdua dengan Satsu, kakaknya, sayangnya Satsu yang dalam penilaian "Ibu" kalah cantik dari Chiyo, dijual ke jorou-ya, rumah pelacuran. Sementara Chiyo, dengan mata abu-abunya yang cemerlang dinilai menarik sehingga layak untuk mendapat pendidikan menjadi geisha. Sayangnya Hatsumomo, geisha terkenal yang menjadi seniornya di okiya Nitta menyadari kelebihan Chiyo sehingga sejak hari pertamanya di okiya, ia selalu mempersulit Chiyo, dengan cara-cara kotor yang menjijikkan.

Pendidikan Chiyo tengah berjalan beberapa bulan saat suatu hari Hatsumomo memberinya celah yang membuatnya mencoba melarikan diri dengan Satsu, sayangnya meski Satsu berhasil lolos, Chiyo tertangkap dan sebagai hukumannya ia diberhentikan dari pendidikan geishanya dan hanya menjadi pelayan.

Selama hampir dua tahun, ia hanya menjalankan tugas-tugas sebagai pelayan, sampai suatu hari ia tersedu dengan keadaan putus asa di pinggir sungai setelah ditekan secara mental oleh Hatsumomo, tiba-tiba saja seorang pria yang dipanggil Ketua menghampirinya dan menghiburnya. Pertemuan ini ternyata membuat semangat Chiyo untuk menjadi geisha bangkit kembali, ia menetapkan tujuannya untuk menjadi geisha agar suatu hari bisa bertemu lagi dengan Ketua yang misterius tersebut.

Gayung bersambut, karena kamudian Mameha, geisha terkenal lain yang menjadi saingan Hatsumomo mendatangi "Ibu" dan menyatakan kesediaannnya untuk menjadi kakak bagi Chiyo. Dalam dunia geisha memang dikenal istilah kakak-adik, dimana geisha yang senior akan mengangkat seorang adik melalui upacara dan membimbing si adik untuk menjadi geisha yang terkenal, dan tentu saja si senior akan mendapat keuntungan dari penghasilan adiknya.

Karena Mameha yang meminta, Ibu yang pada awalnya tak mempedulikan Chiyo akhirnya merubah sikapnya dan mau untuk kembali membiayai pendidikan geisha Chiyo. Menyaingi Mameha yang mengangkat Chiyo, Hatsumomo pun mengangkat Labu menjadi adiknya. Chiyo dan Labu digembleng dengan keras oleh kedua senior yang sedang bersaing itu, meskipun pada akhirnya terbukti -setelah berhasil mengatasi semua tipu muslihat keji dan kelicikan Hatsumomo- Chiyolah yang lebih sukses.

Dengan nama geisha-nya: "Sayuri", ia bahkan memecahkan rekor tertinggi dalam pelelangan mizuage-nya (mizuage bisa diartikan sebagai keperawanan) dengan harga 11.500 yen. Bayangkan nilainya jika saat itu honor seorang geisha dibayar per-ohana. Zaman dulu setiap kali seorang geisha tiba di pesta, pengelola rumah minum menyalakan sebatang dupa setiap satu jam, yang disebut satu ohana atau 'bunga', banyaknya honor yang diterima didasarkan pada berapa batang dupa yang telah terbakar. Harga sebatang ohana ditentukan oleh Kantor Pendaftaran (semacam perserikatan), kala itu nilainya untuk geisha-biasa 3 yen per jam. Tetapi untuk geisha yang sangat terkenal, mereka berani memasang tarif satu ohana per lima belas menit, bahkan perlima menit. Maka nilai mizuage Sayuri hampir setara dengan kerja setahun lebih.

Meskipun demikian ia belum sanggup membayar utangnya pada okiya, sebelum ia mendapat danna. Danna adalah sebutan bagi pria yang menjadi "suami" bagi geisha, suami ini hanya bersifat temporer, tapi ia akan menjadi sumber dana untuk pengeluaran geisha yang sangat besar. Geisha yang kaya biasanya mempunyai seorang danna yang royal di belakangnya, tak mungkin dari penghasilannya menghibur tamu setiap malam ia bisa menutupi kebutuhan hidupnya yang sangat tinggi.

Selain kosmetiknya, perlu untuk diketahui bahwa kimono yang digunakan oleh seorang geisha pun nilainya sangat mahal. Sebelum mempunyai penghasilan, biasanya calon geisha menggunakan kimono yang dimiliki dan menjadi aset okiya yang ditinggalinya. Kimono ini terdiri dari berlapis-lapis kain sutra tebal berikut obi yang sangat panjang berwarna mencolok. Obi yang dikenakan para geisha ternyata menjadi salah satu penanda identitas, mereka yang mengenakan obi dengan model lebih sederhana dan bisa dibuka dari depan biasanya bersedia untuk tidur dengan konsumennya, sementara mereka yang mengenakan obi yang panjang dan rumit dengan cara membuka dari belakang adalah geisha berkelas yang tidak menyalahi pengertian dari kata geisha itu sendiri (Geisha :芸者 "seniman") adalah seniman-penghibur (entertainer) tradisional jepang ).

Kimono para geisha ini biasanya sangat rendah di bagian tengkuk, karena tidak seperti di Barat yang menganggap kaki dan paha sebagai bagian erotis dari tubuh wanita, di Jepang tengkuk dianggap sebagai bagian yang paling menarik. Tengkuk para geisha biasanya digambar dengan pola yang jika menatapnya membuat kita merasa mengintip kulit dari balik jemari yang direnggangkan, dan konon efek rangsangan seksualnya bagi pria sangat luar biasa ^^.





Sayuri yang terbukti sedang naik daun ternyata memiliki banyak peminat untuk menjadi danna-nya. Salah satunya adalah Nobu salah satu pemilik Iwakamura Elektrik, yang kemudian baru diketahui bahwa ia adalah teman baik Ketua yang selama ini diimpikan oleh Sayuri, (bahkan menjadi satu-satunya alasan Sayuri menjadi geisha). Tak diragukan lagi, Nobu-san sangat menyayangi Sayuri, sayangnya situasi perang yang sedang menghadang Jepang membuat Mameha lebih memilih Jenderal Tottori sebagai danna untuk Sayuri.



Keberadaan danna ini ternyata sangat menguntungkan untuk sayuri, karena ini membuatnya diangkat sebagai anak adopsi oleh Ibu yang berarti Hatsumomo dan Labu tersingkir dari persaingan, selain itu saat perang mulai berdampak buruk bagi banyak orang Sayuri tetap hidup layak karena pelindungan dari jenderalnya.



Sayangnya saat pengeboman oleh Sekutu, Jepang harus mengakui kalah perang, sang jenderal dicopot dari posisinya dan Sayuri kehilangan semua fasilitas istimewanya. Gion dan distrik-distrik geisha lainnya ditutup dan para geisha harus menyelamatkan hidupnya masing-masing. Ada yang bekerja di pabrik, ataupun menjadi pelacur, dan kali ini Sayuri cukup beruntung berkat bantuan Nobu yang ternyata masih peduli padanya ia mendapat pekerjaan di keluarga Arashino yang awalnya pembuat kimono terkenal kini menjadi pembuat parasut untuk keperluan tentara.

Sayuri menjalani kehidupan yang sulit, tapi setidaknya ia masih bisa bertahan hidup sampai saat perang berakhir Nobu memintanya kembali untuk menjadi geisha. Ia mengemban misi penting kali ini, untuk berusaha menjadi geisha favorit bagi Menteri yang kepadanyalah bergantung nasib perusahaan Iwakamura. Sayuri menyadari jalannya untuk mendekati Ketua semakin sulit, tapi ia memenuhi permintaan tersebut untuk membalas budi Nobu yang menyayanginya dengan tulus.

Tempat minum teh, dan geisha yang berperan di dalamnya sedikit banyak ikut andil dalam banyak keputusan politik penting di Jepang, karena tak bisa disangkal perbincangan politis, maupun kesepakatan-kesepakatan tak resmi banyak dibicarakan disitu, dan geisha bisa menjadi salah satu penyebab berubahnya sebuah keputusan.

Setelah melewati masa yang berat akhirnya Iwakamura Elektrik mendapat kembali semua keberuntungannya, aset perusahaannya kembali meningkat, dan keuntungan mulai mengalir lagi. Kali ini Nobu mengajukan diri untuk menjadi danna-nya. Sayuri merasa terjebak, ia menyayangi Nobu tetapi tak ingin menjadikannya sebagai danna, bagaimana pun Sayuri masih mengharapkan cinta dari Ketua. Sayangnya dengan permintaan Nobu untuk menjadi danna-nya itu berarti tak mungkin baginya mendekati Ketua. Persahabatan Ketua dan Nobu sangat erat, maka Sayuri yakin Ketua tak akan melakukan hal yang melukai hati Nobu, apalagi menyangkut wanita yang dicintainya.

Setengah putus asa Sayuri mencari cara untuk membuat Nobu membencinya dan membatalkan diri jadi danna-nya, akhirnya ia melakukan hal yang terlarang bagi seorang geisha. Dalam suatu perjalanan yang melibatkan Ketua, Nobu, Menteri dan Labu, ia mengatur untuk berhubungan seksual dengan Menteri dan menyuruh Labu membawa Nobu untuk melihat apa yang tengah dilakukannya. Sayangnya Labu yang ternyata menyimpan dendam pada Sayuri malah membawa Ketua sehingga yang menjadi saksi perbuatan terlarangnya adalah Ketua, orang yang paling diinginkannya seumur hidupnya.

Tak terkirakan betapa putus asanya Sayuri. Tapi nasib ternyata masih berpihak padanya, Ketua yang melihat hal ini memang merasa benci pada Sayuri tapi melihat tatapan mata Sayuri ia mengingat tatapan gadis kecil yang dulu dilihatnya di tepi sungai, maka Ketua memaksa Labu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Setelah mendapat cerita yang sebenarnya Ketua menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi, dan pada malam perjanjian Nobu menjadi danna Sayuri, Ketua datang menggantikan posisi Nobu. Dari perbincangan selanjutnya ternyata diketahui bahwa Ketua lah yang menyuruh Mameha mendatangi Ibu untuk menjadi kakak bagi Sayuri. Ketua-lah yang sebenarnya menciptakan banyak kesempatan untuk Sayuri menjadi geisha yang sukses seperti sekarang ini.

Yah begitulah, akhir ceritanya they are living happily ever after. Sayuri dan Ketua tinggal di Amerika, dan dengan bantuan seorang akuntan Sayuri bisa membereskan masalah keuangannya dengan Ibu, menjadi manusia merdeka bahkan mendapat uang bagiannya . Sayuri membuka rumah minum tehnya sendiri di Amerika, dan menjadi istri simpanan Ketua sampai Ketua meninggal dunia.

Dan kesimpulan akhir dari posting saya kali ini adalah : you have to read this book!.


Terima kasih ^^



*)Gambar saya ambil dari:
 http://en.wikipedia.org/wiki/Memoirs_of_a_Geisha_(film) dan http://www.fbphoto.ca/geisha-and-maiko-of-gion/


Komentar

Postingan Populer