Sinopsis Film: THE IMITATION GAME



Sometimes it is the people who no one imagines anything of who do the things that no one can imagine.

Terkadang, justru orang yang tak dibayangkan yang melakukan hal-hal yang tak terbayangkan.






Tiga puluh lima ribu rupiah mungkin jumlah yang tak seberapa. Tapi jika dengan tiga puluh lima ribu rupiah kita bisa mendapatkan banyak hal seperti hiburan, bahan untuk berpikir dan merenung serta pengetahuan, maka saya yakin tiga puluh lima rupiah itu akan menjadi berarti. Dan tiga puluh lima ribu rupiah yang saya habiskan untuk menonton film ini memang berarti dan tak terbuang sia-sia. Film ini sudah memikat bahkan sejak opening yang bisa dibilang tak biasa.

Are you paying attention? Good. If you are not listening carefully, you will miss things. Important things. I will not pause, I will not repeat myself, and you will not interrupt me. You think that because you're sitting where you are, and I am sitting where I am, that you are in control of what is about to happen. You're mistaken. I am in control, because I know things that you do not know.

What I will need from you now is a commitment. You will listen closely, and you will not judge me until I am finished. If you cannot commit to this, then please leave the room. But if you choose to stay, remember you chose to be here. What happens from this moment forward is not my responsibility. It's yours. Pay attention.

Sebuah rumah porak poranda akibat upaya perampokan. Kepolisian mendapat laporan tentang perampokan tersebut justru dari tetangga korban. Sementara Alan Turing, sang pemilik rumah malah menanggapi kedatangan polisi yang berniat membantu dengan sikap menyebalkan dan menegaskan tak perlu ada penyelidikan lebih lanjut. Yang aneh tak ada barang yang hilang, maka penolakan Turing terhadap upaya penyelidikan malah membangkitkan kecurigaan Deteftif Nock. Instingnya mengatakan, Turing, profesor matematika yang mengajar di Cambridge ini menyembunyikan sesuatu. Ia pun mulai menyelidiki aktifitas Cambridge, dan kejutan lain ia temukan: catatan perang Alan Turing kosong. Ketiadaan catatan ini semakin mengukuhkan kecurigaan Nock. Dugaannya sementara: Turing adalah mata-mata Sovyet.

Dan waktu pun berjalan mundur.

Tahun 1941, saat pecah Perang Dunia Kedua, Turing mendaftar ke dalam tim khusus yang bertugas untuk memecahkan kode perang. Tim ini bekerja dengan kerahasiaan tingkat tinggi. Motivasi Turing hanya satu: kegemarannya memecahkan kode rahasia. Dan meskipun ia jenius di bidang matematika dan layak disebut sebagai salah satu ahli matematika terbaik di dunia hampir saja ia ditolak. Alasannya sederhana: Turing tak bisa bahasa Jerman. 

Seluruh argumen Turing tentang kode perang adalah urusan matematika yang tak perlu kemampuan berbahasa Jerman dengan keras kepala ditolak oleh Cdr. Alastair Denniston yang mewawancarainya. Saat hampir diusir, Turing mengucapkan satu kata sakti yang membuat Denniston berubah pikiran: Enigma, alat rahasia yang digunakan tentara Jerman untuk saling berkomunikasi. Semua komando penyerbuan, setiap serangan pengeboman maupun invasi tiba-tiba dikirim oleh Hitler ke tentara Nazi melalui Enigma. Bahasa sandi adalah bahasa yang umum digunakan dalam perang. Tapi sandi yang digunakan Enigma adalah yang paling rumit di dunia. Meskipun Inggris berhasil menyadap setiap pesan dari Enigma, tapi mereka tak pernah mampu menerjemahkan artinya. Ini berarti semua serangan tentara Jerman terjadi begitu saja tanpa bisa dihindari, dan dengan langkah perang yang tak terbaca Jerman berhasil menginvasi hampir seluruh Eropa. Maka untuk mengalahkan Jerman, kunci untuk menerjemahkan Enigma adalah syarat mutlak yang harus dikuasai. Sayangnya semua orang berpikir Enigma adalah mesin rumit yang mustahil dipecahkan. Tapi semakin rumit Enigma semakin Turing merasa tertantang.

Alan Turing
:
I like solving problems, Commander. And Enigma is the most difficult problem in the world.
Cmd Denniston
:
Enigma isn't difficult, it's impossible. The Americans, the Russians, the French, the Germans, everyone thinks Enigma is unbreakable.
Alan Turing
:
Good. Let me try and we'll know for sure, won't we?.


Turing akhirnya diterima. Tapi di luar dugaan, ternyata ia harus bekerja dalam tim. Padahal meskipun jenius dalam bidang matematika, kemampuan bersosialisasi Turing nyaris sempurna gagal. Dengan ketidakmampuannya memahami makna tersirat di balik suatu kalimat, dan sikap apa adanya yang tanpa basa basi, Turing menjadi anggota tim yang paling dibenci. Alih-alih membantu pekerjaan teman-teman satu timnya, Turing malah sibuk sendiri. Setiap hari, waktu kerjanya habis dengan kesibukannya merancang diagram-diagram dan sederet perhitungan, ia tengah membangun sebuah mesin dengan kemampuan di atas Enigma. Filosofinya sederhana: Enigma adalah sebuah mesin yang diciptakan dengan sangat baik. Dan untuk mengalahkan sebuah mesin diperlukan mesin lain yang lebih baik.

Sayangnya sikap Turing yang dianggap menyebalkan membuat teman-teman timnya mengajukan keluhan kepada Denniston dan Turing hampir dipecat. Tak kehabisan akal, Turing mengirim surat langsung kepada Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris.  Di luar dugaan, bukan hanya tak mengizinkan Turing keluar dari tim, Churchill bahkan memberikan perntah untuk menjadikan Turing sebagai kepala tim.

Dengan kewenangannya yang baru, Turing meminta biaya 100.000 poundsterling untuk biaya membuat mesinnya dan kemudian memecat dua orang anggota tim. Ia menyeleksi anggota tim yang baru dengan sebuah teka teki silang sebagai ujian. Tak disangka yang lolos ujian adalah seorang wanita muda bernama Joan Clarke.

Joan tak hanya menjadi satu-satunya perempuan yang menjadi anggota tim dengan kemampuan yang bahkan membuat kagum Turing, tapi ia pun membawa angin segar kepada seluruh tim. Ia menasihati Turing tentang bagaimana harus bersikap kepada anggota timnya yang lain. Tujuannya sederhana: Turing memerlukan semua bantuan yang tersedia untuk dapat memecahkan Enigma. Dan anggota timnya tak akan tergerak untuk membantu jika mereka tak menyukai Turing.

Adalah upaya yang sangat mengharukan, ketika Turing pada suatu pagi membagikan apel kepada semua temannya dan kemudian mencoba menceritakan sebuah lelucon (yang pasti sudah dihapalkannya terlebih dahulu) dengan gaya khasnya yang kaku dan canggung. Lelucon yang disampaikan dengan gaya orang membaca buku teks ini memang bisa dibilang gagal memancing tawa, tetapi teman-temannya kini mulai melihat Turing dengan cara yang berbeda. Bantuan yang dibutuhkannya mulai berdatangan, meski lagi-lagi Joan yang harus mengajarinya mengucapkan terima kasih.

Akhirnya mesin ciptaannya selesai dan mulai dioperasikan. Tapi sayang, belum juga menunjukkan hasil yang diinginkan. Denniston yang tak menyukai Turing menjadikan ketidakberhasilan ini sebagai alasan untuk dapat memecat Turing. Beruntung teman-teman setimnya datang membantu, menjadi martir untuk Turing sehingga tak mungkin Denniston memecat Turing tanpa memecat semua anggota timnya yang lain, yang meskipun tak sejenius Turing tapi tetap merupakan yang terbaik dalam bidangnya masing-masing di Inggris.

Maka Denniston memberikan waktu satu bulan untuk Turing menunjukkan bahwa mesin mahal ciptaannya mampu beroperasi menafsirkan Enigma. Sampai disini Turing menemui jalan buntu. Christopher (nama mesin ciptaan Turing) telah terus bekerja, tapi tak juga berhasil. Christopher sama tersesatnya dengan Turing, tak tahu apa yang harus dicari. Seiring berjalannya waktu, kesabaran anggota timnya pun mulai semakin menipis.

Bahkan Joan pun berniat mengundurkan diri meski dengan alasan yang berbeda, usianya sudah 25 tahun dan orang tuanya memaksa Joan untuk segera menikah. Tak ingin ditinggalkan Joan, Turing pun memutuskan untuk melamar Joan dan keduanya pun bertunangan. Padahal ada rahasia besar yang disembunyikan Turing, bahwa dirinya sebenarnya adalah seorang homoseksual. Tak diragukan lagi kepedulian Turing terhadap Joan, tapi tetap saja Turing tidak mencintai Joan seperti pria normal mencintai wanita pada umumnya.

Saat pesta pertunangan mereka, Turing berbagi keresahan ini dengan Cairncross. Tak disangka Turing malah disarankan untuk menyimpan rahasia ini. Di tengah pesta, Helen teman Joan melakukan aksi “flirting” dengan Hugh. Tanpa sengaja, Helen menceritakan rekan sepekerjaannya di radio yang ternyata orang Jerman dan selalu mengirimkan pesan dengan kode awal CILLY. Hal ini menarik minat Turing, karena sepengetahuan Turing orang Jerman memiliki aturan untuk memulai pesan dengan lima huruf random. Fakta ini seketika menyadarkan Turing pada satu mata rantai penting dalam pesan-pesan yang dikirim Enigma. Semua pesan pasti selalu berupa laporan cuaca yang diakhiri oleh kalimat “Heil Hitler” (Salam Hitler). Berdasarkan fakta ini, Christoper bisa mempersempit pencariannya hanya pada rangkaian huruf yang sering muncul.

Adegan ketika tiba-tiba Turing mendapat ilham bisa dibilang adegan yang sangat seru dan komikal. Ia tiba-tiba saja meninggalkan pesta dan berlari kencang menuju tempat kerjanya, tanpa sempat menunjukkan kartu identitas kepada penjaga. Joan dan teman-teman setimnya yang lain pontang panting mengejar Turing dan memperlihatkan kartu identitas kepada penjaga dengan hiruk pikuk dan tergopoh-gopoh. Sementara itu Turing yang telah sampai di ruang kerja terlebih dulu bersikap tak kalah hebohnya, ia mencari-cari arsip pesan yang disadap dari Enigma kemudian berlari kepada Christopher dan mulai mengeset ulang. Semua orang antusias sekaligus tegang. Dan saat Christopher berhenti berbunyi, Turing segera mencatat huruf-huruf yang ditunjukkan Christopher.

Eureka.

Isi pesannya adalah koordinat tempat yang akan diserang oleh tentara Nazi, bukan lagi racauan tak penting tentang cuaca yang cerah. Mereka berhasil memecahkan kode Enigma. Dan semua orang seketika larut dalam euforia keberhasilan. Turing menangis penuh emosi sementara teman-teman setimnya yang lain memeluknya satu persatu.

Tapi ternyata setelah mereka mampu memecahkan Enigma pun masalah tak lantas selesai begitu saja. Saat mereka tengah menerjemahkan serangkaian pesan Enigma yang lain, Joan menemukan bahwa serangan berikutnya akan ditujukan terhadap konvoi yang akan berlangsung beberapa menit lagi. Hugh langsung mengambil telepon untuk lapor pada Denniston. Tapi Turing lagi-lagi bertindak dengan alur pikiran yang tak dimengerti semua orang. Ia merebut telepon dari Hugh dan memutus sambungan telepon hingga Hugh menonjoknya sampai berdarah. Turing menyeka hidungnya yang berdarah dan memulai penjelasnnya pada Hugh dengan kalimat:

Kamu tahu kenapa orang-orang sangat menyukai kekerasan?, karena kekerasan itu menyenangkan. Manusia menemukan bahwa kekerasan itu sangatlah memuaskan. Tapi hilangkan kepuasan itu, maka aksi kekerasan itu akan menjadi…kosong.”

Dan mulailah argumentasi Turing: jika konvoi yang sudah direncanakan jauh-jauh hari ini tiba-tiba saja dibatalkan, tidakkah itu malah akan memancing kecurigaan Jerman bahwa Enigma sudah dipecahkan. Jika Jerman sampai curiga bagaimana jika mereka mengubah lagi setelan Enigma dan akan sia-sialah pekerjaan yang sudah dikerjakan selama dua tahun untuk memecahkan Enigma.

Semua mengakui argument Turing sangatlah benar. Maka ketika Peter yang kakaknya mengikuti konvoi tersebut memohon kebijaksanaan Turing untuk memberitahu Denniston, keputusan Turing tak berubah: Peter harus merelakan kakaknya dibantai.

Perang memang tak pernah menyenangkan.

Turing kemudian menemui Menzies, memintanya menyimpan rahasia tentang Enigma, dan melakukan politik tingkat tinggi dengan memunculkan gosip dari sumber lain, agar ketika ada serangan Jerman yang bisa dicegah, Nazi tak akan curiga bahwa Enigma telah dipecahkan.

Dan perang pun terus berlanjut. Ada beberapa serangan yang dibiarkan terjadi, dan beberapa lagi yang bisa dicegah. Tapi selalu dengan perhitungan statistik dimana jumlah optimum yang tak akan memancing kecurigaan Jerman. Dan dengan cara tersebut, Inggris menang perang.

Semua anggota tim kembali pada kehidupan masing-masing. Turing pun kembali pada kesendiriannya. Ia memutuskan pertunangannya dengan Joan, beberapa saat setelah Enigma berhasil dipecahkan. Alasan sebenarnya: karena Turing mengkhawatirkan keselamatan Joan. Tapi alasan yang dikatakannya pada Joan: karena ia seorang homoseksual. Tercengang dengan jawaban Joan yang tidak menyatakan keberatan akan orientasi seksual Turing yang aneh, akhirnya Turing mengucapkan kalimat yang tak termaafkan: Turing hanya memanfaatkan Joan untuk memecahkan Enigma.

Di akhir kisah, Turing divonis dengan tuduhan ketidaksenonohan karena perilaku homoseksualnya. Pada masa itu, hukum Inggris menyatakan homoseksual adalah salah satu tindakan kriminal. Turing diberi pilihan: hukuman 2 tahun penjara, atau pengebirian secara kimia. Turing memilih yang kedua meskipun pengobatan yang harus dijalaninya berdampak pada kesehatannya. Joan yang datang berkunjung bersedia menjadi saksi untuk meringankan vonis terhadap Turing, tapi Turing menolak semua bantuan. Ia tak ingin berpisah dengan Christopher. Dan setelah masa hukumannya selesai, Turing bunuh diri.


Saya tak punya kapabilitas untuk menilai sebuah film. Tapi menurut pandangan saya sebagai orang awam, ini film yang sangat sangat bagus. Acting Benedict Cumberbatch memerankan Turing bisa dibilang sempurna. Ia membuat kita hanyut dalam emosi Turing, tergelak dengan penafsirannya yang terlalu harfiah untuk setiap patah kata, gemas dengan kesombongan dan arogansinya.

Humor yang disampaikan pun tak berlebihan tapi tetap menggelitik. Contohnya adalah ketika Christopher menunjukkan pada Turing buku tentang kriptografi. Christopher menjelaskan bahwa kriptografi adalah ilmu yang membuat kita bisa saling bertukar pesan melalui sebuah kode yang meskipun bisa dibaca semua orang tapi hanya bisa dipahami orang–orang tertentu saja atau dengan kata lain kriptografi adalah ilmu tentang kode atau sandi rahasia, yang dengannya kita tak perlu khawatir rahasia kita akan terbongkar meskipun pesan kita sampai ke tangan yang salah. Mendengar penjelasan Christopher dengan polosnya Turing bertanya: “Apa bedanya kriptografi dengan bicara?. Bukankah ketika berbicara pun orang-orang tak pernah mengatakan dengan jelas maksud ucapan mereka. Mereka mengatakan sesuatu yang lain dan kamu diharapkan untuk memahami artinya”. (Ini menjelaskan sikap Turing yang selalu bersikap terlalu harfiah).

Beberapa kritikus menilai film ini kekurangan adegan seksual untuk menegaskan disorientasi Turing. Tapi menurut saya justru ini menjadi sebuah kelebihan, karena tanpa adegan seksual sekalipun film ini tak akan khawatir kekurangan penonton.

Juga pesan moral yang terselip dalam banyak bagian cerita. Membuat film ini bermakna dan bukan hanya sekedar hiburan belaka. Ada satu bagian yang sangat saya suka, yaitu ketika Turing akan memutuskan pertunangannya dengan Joan. Di luar dugaan Turing, Joan ternyata tak keberatan dengan disorientasi seksual Turing, bahkan ia sempat berkata:

“Lantas kenapa?, aku sudah menduganya, selalu. Tapi kita tak seperti orang-orang yang lain. Kita saling mencintai dengan cara kita masing-masing, dan kita bisa bersama-sama menjalani kehidupan yang kita inginkan. Kamu tidak akan menjadi suami yang sempurna?, aku bisa berjanji bahwa aku pun tak akan menjadi istri yang sempurna. Aku tak akan duduk manis diam di rumah seharian menunggu kamu pulang bekerja. Aku akan bekerja. Kamu akan bekerja. Dan kita bisa tetap saling memiliki hubungan kita masing-masing. Kita bisa tetap saling memiliki pikiran kita masing-masing. Dan itu kedengarannya lebih baik dari kebanyakan pernikahan lainnya. Karena aku peduli padamu. Dan kamu peduli padaku. Dan kita saling memahami lebih daripada yang pernah orang-orang lakukan”.

Perkataan Joan entah kenapa membuat saya berpikir ulang mengenai pernikahan. Joan mungkin bukan tipikal wanita rumah tangga yang akan mengabdikan hidupnya untuk keluarga. Tapi dengan kecerdasannya, ia akan menjadi rekan yang setara untuk Turing. Ia akan menjadi satu-satunya yang memahami Turing dengan semua keanehannya. Memaafkan keterbatasan linguistic Turing dalam menyampaikan maksud sebenarnya, yang sering menjadi sumber kesalahpahaman jika ia bicara dengan orang selain Joan.

Berapa banyak pernikahan yang menjelma menjadi aksi saling menguasai dan ternyata banyak dijalani oleh orang normal, tapi konsep pernikahan yang ditawarkan Joan sepertinya lebih baik dan sempurna untuk Turing dengan semua keabnormalannya.

Dan akhirnya, seperti yang disampaikan Turing di awal film, setelah seluruh cerita Turing selesai, bagaimana penilaian anda?. Mesin ciptaan Turing mampu mempersingkat perang selama dua tahun. Diperkirakan ia telah mencegah jatuhnya korban sekitar 14 juta jiwa. Ia pun telah meletakkan pondasi untuk ilmu baru yang menjadi cikal bakal komputer. Tapi jasa-jasanya seolah terhapus karena orientasi seksualnya yang menyimpang.

Entah bagaimana penilaian anda, tapi baru pada tahun 2013, Ratu Elizabeth menganugerahinya pengampunan dan mengakui jasa-jasanya.





Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Wow! Baca sinopsis kak Nurmala bikin saya hampir lupa napas. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi pas nonton filmnya, mas Rizal. Seru banget...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer