Tips Mengatasi Sakit Mata pada Bayi...

Melakukan perjalanan dengan membawa serta seorang bayi memang selalu menakjubkan. Entah kenapa, mungkin karena semua orang sepakat bahwa bayi adalah makhluk kecil yang menggemaskan hingga dengan satu kali pandang saja orang sudah merasa sayang. Tiba-tiba saja banyak orang yang menyapa dan menunjukkan keramahan pada makhluk mungil itu, sekedar bertanya pada ibunya: "Laki-laki atau perempuan?" dan pertanyaan standar: "Sudah berapa bulan usianya?". Dan obrolan pun akan berlanjut ke hal-hal kecil lainnya.

Pun kali itu, ketika pada suatu kesempatan saya terpaksa melakukan perjalanan ke luar kota dengan travel sambil membawa si bungsu yang baru berusia 15 hari. Wanita yang duduk di samping saya sudah mencuri-curi pandang pada si kecil bahkan sejak ia mulai meletakkan tasnya di samping saya. Sayangnya saya yang memang pada dasarnya malas mengobrol hanya tersenyum sopan dan memilih untuk berusaha tidur sepanjang perjalanan. Di pertengahan perjalanan, ia yang tahu saya ternyata tak bisa tidur, mulai menyapa si kecil. Dan mengalirlah obrolan itu, cerita hidup yang tak saya tanya tapi mengalir begitu saja. Tentang kehidupan rumah tangga yang sebenarnya cukup pribadi tapi dibaginya begitu saja dengan saya. Saya menanggapinya sekedar untuk sopan santun. Baru pada bagian beliau menceritakan pengalaman mengurus anak-anaknya saya mulai memasang perhatian lebih.

"Saya ini dulu orang ngga punya Neng, empat anak saya waktu masih kecil belum pernah ke dokter setiap kali sakit".

Dan saya langsung takjub mendengarnya, bagaimana bisa tak perlu ke dokter, padahal saya tahu persis,  usia 0-5 tahun kondisi kesehatan seorang anak berada pada masa rentannya. 

"Saya obatin sendiri kalau mereka sakit. Kalau demam dan panas, saya balur badannya dengan minyak kelapa yang sudah dicampur irisan bawang merah. Kalau badannya gatal-gatal saya balur bagian yang gatal dengan parut kunyit yang sudah dipanasin dengan sedikit minyak kelapa".

Wah, canggih juga ini ibu, pikir saya dalam hati.

"Kalau sakit mata saya tetesin ASI ke matanya", dan saya langsung tercengang mendengarnya, 

"Oh iya Bu?, bukannya katanya ASI itu tajem ya, emang ngga apa-apa di kematain?". 

"Coba aja sendiri", jawab beliau dengan yakinnya.

Dan begitulah berbekal sepotong pembicaraan dengan beliau, pada suatu pagi ketika saya mendapati si kecil bangun dengan mata yang merah dan kotoran mata yang saking banyaknya membuat matanya susah terbuka, saya mencoba mengobatinya sendiri. Saya menetesi kedua matanya dengan ASI. Tapi sampai siang kondisi mata adik belum juga membaik, masih merah dengan kotoran mata yang terus menerus ada lagi-ada lagi. Saya coba tetesi ASI sekali lagi. Dan ajaib, saat sore hari adik terbangun dari tidur siangnya matanya sudah sembuh.

Alhamdulillah

Senang sekali rasanya, mengetahui obat yang sederhana tapi ternyata sangat manjur ini. Sayangnya, dulu saya tak sempat minta contact person si Ibu untuk mengucapkan terima kasih (dan minta tips-tips canggih lainnya) =D.

Komentar

Postingan Populer