Tips Mengatasi Kloset Duduk yang Mampet

Aaaaaaaaaaaaaargh……….. sungguh bencana.

Kloset di rumah mampet.

Dan Bumi sebagai pengguna terakhir, mau tak mau langsung diinterogasi: "Nggak tau Umi, Bumi pakai seperti biasa kok, tapi pas Bumi udah pencet tombol siramannya, klosetnya malah mampet…", jawabnya takut-takut.

"Mainan Bumi dari saku jatuh mungkin, kelereng, stik atau apa?", tanyaku tak puas.

"Bumi ngga bawa-bawa mainan di saku, Umi…", jawabnya lagi.

Oke…oke…, mari kita atasi ya Nak. Pertama-tama, pakai masker. langkah kedua cari sesuatu, benda apapun yang bisa digunakan untuk mendorong  apapun itu yang mungkin nyangkut di saluran kloset. Akhirnya pilihan jatuh pada besi bekas potongan tulangan beton yang tidak terpakai. Sayangnya anatomi kloset duduk yang tidak saya pahami membuat besi tulangan tadi tak berguna meski sudah saya coba dorong berkali-kali.

Langkah terakhir: tanya Mbah Google. Dari hasil googling, saya baru tahu kalau ternyata ada beberapa alternatif untuk mengatasi kloset yang mampet.

Alternatif pertama: gunakan alat penyedot WC  bernama plunger.

Alternatif kedua: siram kloset dengan 1kg NaCl (garam dapur) yang dilarutkan dengan air panas.

Alternatif ketiga: dengan soda kue dan cuka.

Alternatif keempat: gunakan soda api.

Alternatif kelima: panggil tukang sedot WC.

Dari kelima alternatif ini, hanya alternatif ketiga yang paling memungkinkan untuk saya. Alasannya sederhana, saya tak punya plunger, ataupun satu kilogram garam yang bisa saya buang begitu saja ke kloset. Saya juga tak punya soda api di rumah dan menurut beberapa sumber, penggunaan soda api ini sebaiknya dihindari karena selain bisa merusak pipa saluran, juga bisa mematikan bakteri pengurai di septic tank. Untuk memanggil  tukang sedot WC pun rasanya saya terlalu malas. Sedangkan soa kue dan cuka adalah pelengkap masak standar yang kebetulan ada di dapur saya.

Dan mulailah saya bekerja dengan kedua bahan tersebut. Pertama-tama saya menuangkan soda kue ke dalam kloset (karena saya tak punya timbangan kue, akhirnya saya pakai ilmu kira-kira saja), kemudian saya tuangkan cuka (di petunjuknya disebutkan akan timbul gelembung-gelembung di kloset setelah tahap ini dilakukan,  tapi entah kenapa saya tak menemukan gelembung sama sekali),  dan terakhir siram dengan air panas setelah beberapa menit. Setelah dibiarkan selama kurang lebih 6 jam, kloset akan berfungsi lagi seperti semula (katanya).

Tapi.....

Ternyata saya belum beruntung, setelah saya biarkan bahkan sampai semalaman, kloset saya masih mampet, air pembuangannya tetap tak mau mengalir meski sudah saya coba bantu dengan pendorong berkali-kali. Putus asa dan pusing sendiri akhirnya kloset saya tutup dan saya tempeli pengumuman: "TIDAK DAPAT DIGUNAKAN".

Dan begitulah, kloset tersebut tetap tak berfungsi. Pikiran bahwa kami masih bisa menggunakan kamar mandi yang lain membuat urusan kloset ini terabaikan meskipun tetap saja ternyata mengganggu pikiran (semakin jadi pikiran dengan Abinya anak-anak yang terus-terusan nanya: "Mi, klosetnya udah bener?", huhuhu...)

Setelah dua hari, saya sedikit marah saat mendapati Bumi yang tengah iseng memencet-mencet tombol penyiramnya.

"Bumi, kan udah tau klosetnya mampet!", sembur saya.

"Ngga kok Umi, nih udah jalan lagi", jawabnya santai sambil memencet tombol penyiram dan terdengar suara air menyedot tanda klosetnya sudah tak mampet lagi. Seketika saya merasa lega dan senang sendiri.

"Sama Bumi diapain?", tanya saya penasaran.

"Nggak diapa-apain, Mi, cuman dipencet-pencet aja penyiramnya".

"Oh iya?", tanya saya tak percaya.

Tapi kemudian saya ngeh juga, mungkin soda kue dan cuka yang saya tuang sebelumnya akhirnya bereaksi dan menghasilkan gas yang mampu mendorong si penyebab mampet, tapi reaksinya sangat lambat sehingga perlu waktu yang cukup lama. 

Tapi bagaimana pun juga Alhamdulillah, berkurang satu pekerjaan rumah yang tak saya harapkan hari ini. =D



Komentar

Postingan Populer